Praktik penyuapan membawa dampak buruk kepada orang-orang yang terdampak dan pelaku secara tidak langsung. Tindakan penyuapan memiliki motif-motif tertentu diantaranya kepentingan pribadi, tekanan ekonomi, hingga lemahnya kebijakan hukum. Dalam konteks bisnis, korupsi dapat merusak unsur esensial di dalam perusahaan seperti kepercayaan, moralitas, dan etika. Jika sebuah perusahaan terindikasi melakukan korupsi, lambat laun reputasi dan tingkat kepercayaan publik akan menurun yang berdampak profit dan bisnis perusahaan. Maka, perusahaan harus memiliki Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yaitu ISO 37001. Peran ISO 37001 dalam memberantas tindakan penyuapan di perusahaan yakni dengan memberikan pedoman, membuat regulasi terkait mitigasi risiko tindakan penyuapan, penanganan tindakan korupsi secara tegas, dan pengawasan berkelanjutan agar perusahaan terhindar dari tindakan penyuapan dan korupsi di kemudian hari.
ISO 37001 merupakan standar Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) atau Anti-Bribery Management Systems (ABMS). Standar ini berfokus untuk mencegah, mendeteksi, dan menanggapi praktik penyuapan. Standar ini diterbitkan oleh International Organization for Standardization (ISO) dengan versi pertama yang diterbitkan pada tahun 2016 (ISO 37001:2016) dan versi terbarunya pada tahun 2025 (ISO 37001:2025).
Berikut merupakan peran ISO 37001 dalam mencegah praktik suap:
Indikasi awal praktik penyuapan secara umum tidak terlihat. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak memiliki pemahaman terkait gejala awal praktik penyuapan. Dengan ISO 37001, perusahaan mampu menerapkan panduan yang diberikan standar ISO 37001 sekaligus mampu menangani tindakan penyuapan secara tepat.
Di dalam perusahaan, terdapat sistem yang bekerja dari berbagai divisi. Sistem manajemen perusahaan inilah yang membuat operasional perusahaan berjalan secara semestinya. Selain itu, sistem manajemen perusahaan dapat diperkuat untuk menghadapi faktor-faktor eksternal seperti praktik penyuapan. ISO 37001 mampu meningkatkan imunitas perusahaan dengan menerapkan tindakan anti penyuapan.
Dampak perusahaan yang telah menerapkan ISO 37001 yaitu membuat lingkungan perusahaan bersih dari tindakan korupsi. Selain itu, implementasi ISO 37001 mampu menumbuhkan moral dan etika kepada seluruh karyawan terkait bagaimana menjalankan bisnis yang etis. Membangun budaya kepatuhan dan anti korupsi ini akan dibawa oleh seluruh pemangku kepentingan di dalam perusahaan dengan pemahaman terkait indikasi, mitigasi, dan evaluasi praktik korupsi.
Penerapan ISO 37001 membutuhkan persiapan. Berikut merupakan langkah-langkah implementasi ISO 37001:
Puncak manajemen dari perusahaan perlu memberikan pemahaman betapa pentingnya implementasi ISO 37001 di dalam perusahaan. Tindakan ini akan memudahkan komunikasi terkait implementasi ISO 37001. Dengan komitmen ini, perusahaan secara tegas melawan praktik penyuapan.
Tugas tim anti penyuapan ini adalah mengawasi, mengevaluasi, dan mengelola standar ISO 37001 yang relevan terhadap perusahaan. Tim ini berisi orang-orang yang mempunyai kapasitas dan pengalaman terkait standar ISO, khususnya ISO 37001. Pada umumnya, ini terdiri dari auditor yang bertugas sebagai pemimpin tim anti penyuapan atau karyawan yang memiliki pengalaman terkait pelatihan praktik anti penyuapan.
Identifikasi ini berupa peninjauan ulang dan perbandingan sistem manajemen yang sudah ada dengan sistem manajemen ISO 37001. Hasil tinjauan ini dapat dilampirkan dengan diagram untuk menunjukkan proses identifikasi ini. Selanjutnya, periksa dokumen-dokumen penting untuk dipelajari dengan tujuan untuk melihat lingkungan perusahaan dalam upaya pencegahan praktik suap di dalam perusahaan.
Jika Anda ingin mengetahui ISO 37001 lebih lanjut, segera konsultasikan dengan kami melalui laman ini kiskonsultan.com