Lingkungan merupakan aspek krusial yang memberikan dampak signifikan bagi kehidupan. Buruknya kondisi lingkungan dapat berakibat pada kualitas hasil produksi. Sebagai contoh, tanah yang tercemar akan menghasilkan buah dengan kualitas dan nutrisi yang rendah. 

Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan peraturan seperti Undang-undang (UU) Nomor 32 Tahun 2009 untuk memastikan para pelaku industri menjaga lingkungan mereka, baik sumber daya alam maupun lingkungan sosial. Dari sini, pentingnya penerapan ISO 14001 sebagai sistem manajemen perusahaan menjadi jelas untuk mematuhi regulasi lingkungan yang berlaku.

Selain itu, ISO 14001 tidak hanya berperan sebagai alat pemenuhan regulasi, tetapi juga memberikan manfaat sistem manajemen lingkungan ISO 14001 yang lebih luas. Standar internasional ini memberikan panduan komprehensif bagi perusahaan dalam mengelola aspek lingkungan secara terstruktur dan sistematis. 

Baca juga: Strategi Sukses Implementasi ISO 14001 di Industri Manufaktur

Regulasi Lingkungan Hidup

Agar lingkungan hidup tetap terkelola dengan baik, pemerintah menerbitkan peraturan yang diantaranya:

Peraturan Pemerintah:

1. Peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2021 tentang penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko (bidang lingkungan hidup dan kehutanan). 
2. Peraturan pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan lingkungan dan pengelolaan lingkungan hidup (P3lH). 

Undang-Undang:

1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang. 
2. UU Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusahan Hutan. 
3. UU Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup. 
4. UU Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan sampah. 
5. Penetapan peraturan Pemerintah pengganti UU Nomor 1 tahun 2004 tentang Perubahan atas UU Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan menjadi UU. 
6. UU 41 Tahun 1999 tentang kehutanan.

Elemen Penting ISO 14001

Implementasi ISO 14001 mencakup lima elemen penting yang membentuk fondasi Sistem Manajemen Lingkungan (SML) yang efektif. Elemen ini perlu disesuaikan dengan persyaratan atau regulasi yang berlaku agar perusahaan dapat menghindari sanksi dan penalti. Berikut elemen-elemen penting ISO 14001:

• Kebijakan Lingkungan

Kebijakan lingkungan perusahaan harus jelas, terdokumentasi, dan dikomunikasikan kepada semua pihak terkait. Kebijakan ini mencakup komitmen terhadap isu lingkungan dan menjadi dasar penetapan tujuan.

• Perencanaan

Identifikasi aspek lingkungan, pemahaman regulasi, serta penetapan tujuan dan target yang terukur, agar dapat menyusun perencanaan lingkungan yang lebih efektif.

• Implementasi dan Operasi

ISO 14001 memberikan peran dan tanggung jawab yang jelas, pelatihan yang memadai, komunikasi yang efektif, serta dokumentasi yang terstruktur dapat memastikan implementasi rencana dengan sukses.

• Pemeriksaan dan Tindakan Perbaikan

Setelah perencanaan diterapkan dan dieksekusi, sangat penting untuk memeriksa efektivitas dari penerapan tersebut secara berkala. Hal ini mencakup, penanganan ketidaksesuaian, pemeliharaan catatan, dan audit berkala, untuk memastikan penerapan sesuai dengan perencanaan dan memperbaiknya secara berkelanjutan.

• Tinjauan Ulang Manajemen

Secara berkala, perusahaan perlu melakukan tinjauan menyeluruh terhadap sistem manajemen lingkungan mereka. Tinjauan ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian, kecukupan, dan efektivitas sistem dalam menghadapi perubahan yang terjadi, baik internal maupun eksternal. 

Dengan menerapkan elemen-elemen ISO 14001 secara menyeluruh, perusahaan dapat menunjukkan komitmen nyata terhadap perlindungan lingkungan berkelanjutan dan memenuhi regulasi lingkungan yang berlaku.

Mengapa Penerapan ISO 14001 Sangat Penting?

Selain mematuhi regulasi, penerapan ISO 14001 sangat penting. berikut manfaat ISO 14001 yang menjadi alasan mengapa penerapannya sangat penting:

1. Mengurangi dampak negatif operasional perusahaan terhadap lingkungan.
2. Meningkatkan kinerja lingkungan secara keseluruhan.
3. Memastikan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan yang berlaku.
4. Menurunkan risiko tanggung jawab hukum terkait lingkungan.
5. Meningkatkan citra perusahaan di mata konsumen dan pemangku kepentingan.