Proyek konstruksi merupakan pekerjaan yang memiliki kompleksitas yang rumit, melibatkan banyak pihak, serta memakan banyak sumber daya. Oleh karena itu, dibutuhkan sosok peran yang mampu mengelola hal tersebut, sosok tersebut yaitu manajer proyek konstruksi. Mengingat perannya yang krusial, manajer proyek konstruksi dituntut untuk memiliki beberapa kompetensi soft skill. Kompetensi soft skill manajer proyek konstruksi dapat membantu jalannya proyek konstruksi terencana, terstruktur, dan sistematis.
Manajer proyek konstruksi merupakan seorang atau kelompok profesional yang memiliki tugas dalam merencanakan, mengorganisir, mengawasi, dan mengelola seluruh aspek dalam proyek konstruksi dari awal hingga akhir proyek konstruksi berjalan. Sebagai seorang manajer proyek tidak cukup memiliki hard skill seperti penguasaan menggunakan beragam peralatan kerja atau tools, tetapi juga dibutuhkan soft skill untuk menunjang kinerja kerja.
Soft skill secara umum mengacu pada kecerdasan komunikasi (negosiasi), intelektual (kognitif, emosional), kuantifikasi (mengukur, menilai berdasarkan data yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan) hingga manajemen waktu. Soft skill sangat berguna bagi seluruh industri saat ini, termasuk pada industri konstruksi, dalam konteks ini yaitu manajer proyek konstruksi. Sebagai seorang manajer proyek konstruksi, harus memiliki beberapa soft skill untuk memenuhi kriteria sebagai seseorang yang bertanggung jawab dalam proyek konstruksi mulai dari perencanaan, penilaian, penjadwalan, hingga pengawasan untuk memastikan seluruh pekerjaan sesuai rencana awal.
Baca juga: Menerapkan PDCA (Plan-Do-Check-Act) dalam Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Berikut beberapa kompetensi soft skill yang harus dimiliki manajer proyek konstruksi:
Meski bukan sebagai kepala atau head suatu divisi, seorang manajer proyek konstruksi harus tetap memiliki sikap kepemimpinan yang dapat ditunjukan dengan membangun lingkungan kerja yang kondusif dan diiringi dengan menerapkan micro-control agar jobdesk tidak melewati deadline.
Anggaran menjadi hal yang wajib diukur dan diperhitungkan. Sebagai seorang manajer proyek konstruksi, harus dapat mengukur, mengidentifikasi risiko, serta memiliki solusi yang tepat jika terjadi masalah di kemudian terkait dengan anggaran yang dapat diimplementasikan dengan pengelolaan keuangan yang baik.
Komunikasi adalah kunci dalam bekerja sama secara tim, terlebih pada proyek konstruksi yang melibatkan banyak pihak. Lakukan komunikasi secara jelas agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.
Dalam proyek konstruksi, segala risiko buruk dapat terjadi mulai dari keterlambatan distribusi material, permasalahan teknis, hingga kecelakaan kerja. Manajer proyek konstruksi dituntut untuk mampu mengidentifikasi dan mencegah terjadinya risiko di atas dengan membuat pengelolaan risiko. Jika memungkinkan, rencanakan juga solusinya.
Proyek konstruksi kaya akan metrik data yang disertai dengan pandangan subjektif. Oleh karena itu, sebagai manajer proyek konstruksi harus dapat mengkombinasikan data yang tersedia dengan situasi kondisi yang terjadi di lapangan untuk menghasilkan pengambilan keputusan yang seimbang secara objektif dan subjektif.
Dalam proyek konstruksi, terdapat kontrak yang diselesaikan jangka pendek dan jangka panjang yang disertai dengan kesulitan yang bervariatif. Oleh karenanya, dibutuhkan soft skill berupa task management untuk mengatur mana pekerjaan yang diprioritaskan dan yang dapat dikerjakan nanti.
Proyek konstruksi menuntut kualitas tinggi. Untuk memastikan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan, manajer proyek konstruksi yang bertugas sebagai quality control harus memiliki quality management yang baik yang direpresentasikan melalui dokumen standar proyek.
Pekerjaan proyek konstruksi memiliki tenggat waktu yang ketat. Maka, kemampuan manajer proyek konstruksi akan diuji dalam membuat penjadwalan terukur dan realistis dengan memanfaatkan sumber daya yang ada agar proyek konstruksi berjalan sesuai dengan kontrak proyek.
Terakhir, seluruh soft skill di atas dapat tercapai dengan pengorganisasian yang cermat dari seorang manajer proyek konstruksi. Mengorganisir seluruh pekerjaan dengan baik dapat membantu manajer proyek konstruksi mengerjakan pekerjaan secara multitasking.
Proyek konstruksi yang penuh risiko dapat dikelola oleh seseorang yang memastikan seluruh pekerja konstruksi sesuai dengan rencana awal, terstruktur, dan berstandar tinggi, yaitu manajer proyek konstruksi. Sebagai seorang manajer proyek konstruksi wajib memiliki beberapa soft skill yang dapat membantu tercapainya proyek konstruksi. Jika Anda memiliki pertanyaan terkait manajer proyek konstruksi, kunjungi website berikut ini kiskonsultan.com. Tim kami berpengalaman di bidang konstruksi seperti legalitas perusahaan, ketenagalistrikan, hingga sertifikasi sistem manajemen. Segera konsultasikan dengan kami!
