Memasuki tahun baru, Indonesia memiliki peluang dan tantangan bisnis 2025 mendatang. Meski saat ini Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan ekonomi, tetapi masih terdapat peluang yang dapat dimanfaatkan dengan baik. Salah satu peluang bisnis 2025 adalah dengan memanfaatkan digitalisasi pada berbagai sektor bisnis.

Peluang Bisnis 2025

Pemerintahan baru Indonesia telah merancang strategi bisnis yang dapat dijadikan peluang bisnis pada tahun 2025, yaitu:

1. Menciptakan pemerintahan yang berbasis digitalisasi untuk menciptakan pemerintahan yang transparan, inklusif, dan efisien
2. Mendorong pertumbuhan usaha rintisan berbasis inovasi digital yang membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. Tujuannya untuk membangun industri berbasis digital yang berorientasi global yang akan dicapai dengan memberikan insentif dan modal kepada para pelakunya, termasuk memberikan jaminan dan kepastian hukum atas inovasi-inovasi yang dihasilkan.
3. Memperkuat konektivitas digital di seluruh wilayah untuk seluruh kelompok masyarakat.
4. Mendorong digitalisasi UMKM sebagai salah satu jalan utama dalam memperkuat perekonomian Indonesia dan menghasilkan manfaat sosial ekonomi yang lebih luas bagi komunitas dan masyarakat.
5. Mengembankan sistem pembayaran alternatif UMKM melalui digitalisasi keuangan serta program pembiayaan ultra mikro (UMi)
6. Mendorong perbankan nasional untuk membuat produk-produk pembiayaan yang khusus bagi industri digital, industri kreatif, dan seni budaya.
7. Membangun infrastruktur digital dan teknologi secara merata di kabupaten atau kota di Indonesia sehingga tidak ada desa yang tidak terakses internet atau sinyal internet lemah.
8. Mendorong pendidikan yang membantu peningkatan literasi digital pada berbagai tingkat pendidikan untuk mendukung digitalisasi ekonomi.

Tantangan Bisnis 2025

Ketua Kamar Dagang Industri Indonesia mengatakan, tantangan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 meliputi

1. Kondisi geopolitik global yang meningkatkan risiko ketidakpastian sehingga berdampak pada ketidakstabilan rantai pasok, minyak dunia, fluktuasi nilai tukar.
2. Turunnya kelas menengah yang menyebabkan pelemahan daya beli
3. Meningkatnya jumlah pengangguran
4. Lemahnya sektor industri padat karya sejak tahun 2024

Namun, Ketua Kamar Dagang Industri Indonesia tetap optimis dan menjelaskan bagaimana solusi permasalahan di atas, yaitu dengan penetapan kebijakan ekonomi yang kondusif (termasuk pajak pajak, upah minimum, nilai tukar, kebijakan devisa hasil ekspor, pengamanan rantai pasok, hilirisasi) serta kerja sama antara BUMN dengan perusahaan swasta. Kebijakan ini mampu menarik investor asing yang secara langsung akan berdampak pada produk domestik brutor (PDB).