Ketika memiliki perusahaan, tentunya ingin terlihat baik dimata masyarakat dan pelanggan. Namun, tidak jarang perusahaan mengalami kesulitan dalam menjaga kualitas produk atau layanan yang mereka tawarkan. Hal inilah yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat atau pelanggan terhadap perusahaan. Oleh karena itu, Total Quality Management (TQM) hadir sebagai suatu konsep manajemen yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari semua aspek yang ada di dalam perusahaan, mulai dari produk hingga karyawan.
Dengan begitu, prinsip TQM dapat diaplikasikan pada berbagai jenis industri, baik itu industri manufaktur maupun jasa. Selain itu, penerapan prinsip TQM dapat memberikan berbagai manfaat. Lalu, apa itu TQM?
Baca juga: Cara Efektif Membangun Budaya Kepatuhan Melalui Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP)
Total Quality Management (TQM) merupakan pendekatan holistik dalam manajemen kualitas yang berfokus pada peningkatan berkelanjutan dari produk, layanan, dan proses. Hal ini mencakup:
Untuk mencapai kepuasan pelanggan dan keunggulan operasional, Prinsip-prinsip utama TQM selalu menjadi landasan dalam penerapannya. berikut prinsip-prinsip utama TQM:
Pelanggan adalah penentu utama kualitas produk atau layanan. Oleh karena itu, TQM mendorong organisasi untuk selalu berupaya meningkatkan kualitas demi memenuhi dan melampaui harapan pelanggan. Upaya peningkatan kualitas ini dapat dilakukan melalui pelatihan karyawan, integrasi kualitas pada desain produk, atau pembaruan teknologi.
Setiap karyawan memiliki peran penting dalam mencapai tujuan bersama. Untuk itu, TQM menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman, memberdayakan karyawan, dan menghilangkan rasa takut. Dengan demikian, komitmen karyawan terhadap peningkatan kualitas dapat terwujud.
TQM melihat organisasi sebagai serangkaian proses yang saling terhubung. Dalam hal ini, setiap proses memiliki langkah-langkah yang jelas, input dari pemasok, output untuk pelanggan, dan ukuran kinerja yang dipantau secara terus-menerus. Fokus pada proses ini memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi dan mengatasi variasi yang tidak diinginkan.
TQM mengintegrasikan semua fungsi dan departemen dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain, proses horizontal yang menghubungkan berbagai fungsi ini menjadi fokus utama. Selain itu, integrasi ini mencakup visi, misi, prinsip, kebijakan, tujuan, dan proses penting organisasi. Pemantauan dan komunikasi kinerja bisnis secara berkelanjutan juga menjadi bagian penting dari sistem terintegrasi ini.
TQM melibatkan perencanaan strategis yang mengintegrasikan kualitas sebagai komponen inti. Dengan demikian, pendekatan ini membantu organisasi merumuskan visi, misi, dan tujuan yang jelas, serta langkah-langkah sistematis untuk mencapainya.
TQM mendorong organisasi untuk terus melakukan analisis dan inovasi guna meningkatkan daya saing dan efektivitasnya. Lebih lanjut, perbaikan ini dilakukan secara berkelanjutan untuk memastikan organisasi selalu berkembang dan mampu memenuhi harapan pemangku kepentingan.
Data menjadi dasar pengambilan keputusan dalam TQM. Oleh karena itu, organisasi perlu mengumpulkan dan menganalisis data secara terus-menerus untuk memahami kinerja mereka. Dengan demikian, data yang akurat dan relevan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik, mencapai konsensus, dan membuat prediksi berdasarkan pengalaman masa lalu.
Komunikasi yang efektif sangat penting dalam menjaga semangat kerja dan motivasi karyawan, terutama selama masa perubahan organisasi. Terkait hal ini, strategi komunikasi yang tepat, metode yang efektif, dan waktu yang tepat merupakan faktor kunci dalam memastikan kelancaran komunikasi di semua tingkatan organisasi.
Penerapan Total Quality Management (TQM) memberikan berbagai keuntungan yang signifikan bagi perusahaan. Keuntungan-keuntungan ini tidak hanya berdampak pada kualitas produk atau layanan, tetapi juga pada efisiensi operasional dan daya saing perusahaan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat utama penerapan TQM: