Industri manufaktur merupakan suatu bidang industri yang berhubungan erat dengan risiko lingkungan. Dapat dikatakan juga bahwa industri manufaktur merupakan industri yang menggunakan teknologi, alat-alat, atau mesin untuk memproduksi suatu bahan mentah menjadi suatu produk.
Penggunaan alat untuk memproduksi ini seringkali mengganggu masyarakat sosial, seperti polusi yang dihasilkan, kebisingan yang ditimbulkan, atau limbah B3 yang dapat mencemari ekosistem sekitar. Ketika perusahaan tidak menangani risiko tersebut dengan baik, maka akan berdampak buruk kepada keberlanjutan hidup perusahaan, seperti pencabutan izin perusahaan atau dituntutnya perusahaan oleh masyarakat sekitar sehingga pengeluaran biaya untuk mendapatkan izinnya kembali, atau sanksi denda akan semakin tidak efektif.
Tidak hanya itu, ketika perusahaan tidak dapat mengelola risiko lingkungan dengan baik, maka akan mencemari reputasi perusahaan dimata para stakeholder seperti klien atau pelanggan, mitra bisnis, atau pemerintah setempat. Dalam kasus terburuk, tercemarnya reputasi akan berdampak buruk terhadap keberlanjutan hidup perusahaan, sehingga dapat memungkinkan pemberhentian operasional perusahaan tersebut.
Salah satu upaya perusahaan untuk menjaga reputasi dan menjaga lingkungan tersebut adalah dengan mengimplementasikan ISO 14001 pada sistem manajemen lingkungan mereka. ISO 14001:2015 telah menerapkan Annex-SL atau High Level Structure sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengimplementasikan ISO 14001 dengan standar ISO lain seperti ISO 9001, ISO 27001, atau ISO lainnya. ISO 14001 merupakan standar bertaraf internasional dan menentukan persyaratan dengan pendekatan manajemen untuk mengelola risiko lingkungan serta mencegah dampak negatif yang disebabkan proses kegiatan atau hasil dari produksi perusahaan terhadap lingkungan.
Baca juga: 4 Tantangan Utama Implementasi ISO 14001Dalam perusahaan manufaktur, perlu diketahui bahwa mengimplementasikan standar ISO 14001 harus menggunakan pendekatan yang menitikberatkan atau memprioritaskan aspek yang memiliki risiko pencemaran lingkungan hidup. Ketika perusahaan ingin mengimplementasikan standar ISO 14001 pada sistem manajemen mereka, perlu dipastikan kembali bahwa perusahaan telah memenuhi persyaratan yang disyaratkan. Dengan begitu, berikut langkah-langkah untuk mengimplementasikannya:
1. Interpretasi Klausa ISO 14001
Sebelum mengimplementasikan ISO 14001 perusahaan perlu menginterpretasikan klausa 14001 seperti Proses apa saja yang memiliki risiko lingkungan? apa saja pencemaran lingkungan yang akan terjadi? Fasilitas yang dibutuhkan? Sumber daya yang dibutuhkan? Keahlian yang perlu dimiliki SDM perusahaan tersebut? bagaimana mengukur risiko? Bagaimana mengklasifikasikannya? Bagaimana jika terjadi bencana yang tiba-tiba? Tindakan apa yang perlu dilakukan perusahaan untuk memperbaiki risiko? Ketika pertanyaan tersebut dapat terjawab, maka perusahaan dapat menyusun sistem manajemen mereka sesuai dengan karakteristik perusahaan dan mengintegrasikannya dengan sistem manajemen lingkungan.
2. Penyusunan sistem dan dokumen ISO 14001
Setelah perusahaan mengetahui arah dan tujuannya maka perusahaan perlu menyusun sistem dan dokumen yang menjadi persyaratan ISO 14001 termasuk pembentukan sistem manajemen lingkungan dan prosedur tanggap darurat ataupun prosedur identifikasi risiko lingkungan.
3. Mengimplementasikan sistem
Setelah perusahaan menyusun sistem dan dokumen yang dipersyaratkan, selanjutnya mengimplementasikan sistem manajemen lingkungan yang berpedoman pada ISO 14001. Hasil dari implementasi ini berupa catatan kegiatan penerapan sistem tersebut. Penerapan ISO 14001 perlu keterlibatan dan pemahaman seluruh pihak terkait standar ISO 14001, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja lingkungan mereka.
4. Audit internal berkala
Setelah sistem terimplementasi, langkah selanjutnya yaitu audit internal berkala. Perusahaan harus menentukan frekuensi untuk audit internal mereka, dengan melakukan audit internal secara berkala berjalannya sistem manajemen lingkungan perusahaan akan selalu terukur dengan jelas, sehingga perusahaan dapat memastikan efektifitas dari kinerja lingkungan mereka.
5. Tinjauan Manajemen
Setelah melakukan audit internal maka perusahaan perlu melakukan rapat tinjauan manajemen. Hal ini dilakukan oleh manajemen puncak berbarengan dengan rapat evaluasi kuartal ataupun semester. Tujuannya untuk mengevaluasi efektivitas sistem manajemen mereka dengan melihat kinerja saat ini dan melakukan perbaikan pada sistemnya. Selain itu, untuk memverifikasi apakah sistem manajemen yang digunakan masih sesuai dengan kebijakan lingkungan yang ditentukan sehingga memungkinkan perusahaan untuk mencapai tujuan mereka.
Implementasi ISO 14001 pada industri manufaktur memiliki keuntungan yang signifikan bagi perusahaan. Standar ini membantu perusahaan dalam mengelola dampak lingkungan dari kegiatan bisnis, mengurangi biaya operasional, meningkatkan hubungan dengan para stakeholder, meningkatkan citra perusahaan dan memenuhi persyaratan peraturan lingkungan yang berlaku. Oleh karena itu, perusahaan harus mengimplementasikan ISO 14001 dalam sistem manajemen lingkungan mereka.